Kamis, 27 Juni 2013
Diketik Oleh si....
galihmaulanas
jam..........
19.58
Label:
Dewasa,
Fiksi Mini,
Remaja,
Standar
0
Curcolll
Jempol tangan sedang
sibuk mengetik sebuah pesan singkat, sesuatu yang benar-benar singkat namun
menurutnya pesan itu sangat berarti. Tak lama pesan itu dikirimkannya, pesan
tersebut melesat dengan sangat cepatnya, dari sinyal yang kuat, dan dari ribuan
pesan yang dikirimkan oleh setiap orang tidak ada yang tertukar, tepat kearah nomor
itu ditujukan, tidak saling bertabrakan satu sama lainnya. Sesaat kemudian terdengar
bunyi handpone dari seorang gadis, ia mendapati pesan singkat tersebut, disana
bertuliskan, “maukah kau menjadi pacarku?” sang gadis tersenyum simpul. Ia sibuk
mengetik pesan singkat pula, dan mengirimkannya kepada pria yang ada di
hadapannya TRING TRING TRING, suara handphone berbunyi, dan dibukanya sms itu “ya,
aku mau jadi pacarmu” si pria tersenyum kegirangan dan menatap si gadis. Si gadispun
ikut tersenyum, merekapun tertawa bersama diiringi gemercik hujan dan secangkir
kopi hangat di kafe yang sepi itu.
Galih Maulana
Septian, 27 Juni 2013
Helai demi helai kain
terjatuh kelantai, sesosok pria bertubuh kurus tinggi memandangi tubuhnya di
cermin, lama, tak ada reaksi dalam dirinya. Resah, bimbang, gundah dan nafsu
menyatu, memberontak diseluruh penjuru otak, membuat sang pemilik tubuh ini tak
bisa lagi menjernihkan otaknya menjadi semakin buram, temaram. Pikiranya hanya
tertuju kepada selembar foto, foto orang yang ia kagumi namun lebih dari
sekedar kagum, ia ingin memilikinya, memeluknya, menyentuh wajahnya dan
mengecup bibirnya yang lembut.
“Aaarrrggghhh...!!!”
nafsunya semakin membuat akalnya tidak digunakan lagi, ia sadar ini salah, namun tak kuasa menahan gemuruh nafsu dalam jiwanya.
nafsunya semakin membuat akalnya tidak digunakan lagi, ia sadar ini salah, namun tak kuasa menahan gemuruh nafsu dalam jiwanya.
Sekali lagi, ia
menatapi tubuhnya di cermin, matanya sedikit berkaca, senyum, dengan tekad yang
kuat, ia berkata... “Aku Gay!!”.
Galih Maulana
Septian, 03 Februari 2012
Bau menyengat
menyelimuti seluruh sudut ruangan ini, anggrek, melati, ataukah kamboja? tapi
sangat busuk!, kubukakan mata, gelap, sangat, tak ada cahaya sedikit pun... di
mana ini? Tempat apa ini? Aku tak bisa bergerak, sangat sempit, aku tak bisa
mengingat kejadian ketika aku bisa berada di sini, yang kuingat kala itu,
ketika aku sedang mengendarai mobilku bersama seorang wanita, bukan, dia bukan
istriku, melainkan wanita yang kupungut di pinggir jalan, wanita itu sangat
sibuk menurun naikkan kepalanya, sedangkan aku hanya menyetir dan berniat
mencari sebuah penginapan. Akan tetapi sebelum sampai tujuan dari kaca spion
mobil, aku melihat sebuah mobil truk besar dan aku tak ingat lagi kejadian
selanjutnya.
Galih Maulana
Septian, 08 Desember 2011
Langganan:
Postingan (Atom)