Rabu, 28 Agustus 2013

Story Galau FINAL

Setelah gue semakin dewasa dan semakin gembrot, akhirnya gue lulus sekolah, gue lanjut kuliah di kota kembang kempis, Bandung. Di sini bener-bener berbeda sob, liar, kaya di jungle gitu, gue harus bertahan hidup sendiri di sini, nyari makan sendiri, tidur sendiri, mandi sendiri, ee sendiri, pokoknya segalanya sendiri. (ironis keempat). Pertama kali masuk kuliah gue merasa menjadi orang paling oon di sini, jelas aja, dulu hidup gue serba kedesa-desaan dan sekarang harus berlaga kekota-kotaan, di kuliah ini banyak hal baru yang gue dapet selain materi perkuliahan, belajar di kampus beda jauh sama waktu kita di sekolah, kalau di sekolah kita terpatok harus masuk jam tujuh pagi, kalau di perkuliahan ini jadwalnya seenak mereka, kadang ngasih jadwal yang beneran tanggung banget sob, coba aja lo banyangin misalnya kuliah dengan sembilan belas SKS, tapi jadwalnya itu hanya hari senin dan hari sabtu doang, gila kan? Jadi untuk hari-hari lainnya gue pake apa? untung gue orangnya gaul jadi gue pake tuh jadwal kosong buat hibernasi beberapa hari, dan semakin bengkaklah gue, ada juga jadwal yang gak kalah nanggung, contoh lagi misalnya sama kaya yang tadi sembilan belas SKS, dan lo dapet jadwalnya satu-satu tiap hari, betapa kesalnya itu sob, jadi gak ada waktu buat pulang kampung deh, awal-awal masuk universitas adalah bencana besar bagi gue sob, tentunya dengan adanya ospek ini, dan gak tanggung-tanggung ada tiga kali ospek, yang pertama ospek dari Universitas itu bisa tiga hari, ada juga dari Fakultas dan Jurusan, gue tadi bilang menderita karena gue orang yang paling mencolok di sana, gimana gak mencolok badan gue sebesar kuda nil hamil gitu, ya hasilnya gue jadi bahan siksaan kakak kelas, tapi sebenernya itu bukan masalah yang baru bagi gue karena tiap kali masuk instansi apapun gue selalu menjadi bahan penyiksaan (ironis kelima), untungnya gue tipikal orang yang supel, supel ya bukan super karna gue bukan super hero dan bukan merk rokok, jadi banyak punya temen, mau itu temen cewe, cowo, atau bencong sekalipun, gue disukai banyak orang karena kesupelan gue ini, tapi kadang-kadang gue juga sensitif, agresif, karismatik, rematik, gotik, dan taik (maaf). Kuliah gue sih standar-standar aja, gak begitu bego, gak begitu pinter juga, ya cukuplah dapet nilai C, nah! Ngomong-ngomong masalah nilai, ini juga beda jauh sama waktu gue SMA dulu, nilainya diperkuliahan ini hanya ada lima, A, B, C, D, dan E,  A untuk nilai 4, B untuk nilai 3, C untuk nilai 2, D untuk nilai 1 dan E untuk nilai badan gue, (bulet maksudnya). Kalian penasaran gak gue masuk Fakultas dan Jurusan apa? pasti dong!, gue masuk Fakultas Keguruan dan Jurusan Caheum-Ledeng, bohong ding, gue ngambil jurusan Bahasa Indonesia, jadi intinya gue mau jadi guru bahasa Indonesia, keren ya gue? Kenapa gue ngambil keguruan, karena menurut nyokap gue buat nyari kerja nantinya akan lebih gampang kalau jadi guru dan karena gue juga dulu terlalu galau untuk memikirkan mau dilanjutin kemana, ya gue terima-terima aja dengan lapangan dada. Back to Nature (itu game favorite gue!), kuliah di fakultas keguruan ini ternyata tidak seenak yang gue pikirkan, karena gue kira di kuliah manapun gue bisa memakai pakaian yang bebas dan sedikit nyeleneh, tapi di sini gue gak bisa kaya gitu, gue harus berpakaian sesopan mungkin, ya iyalah gue kan calon pendidik, masa calon pendidik yang ganteng kaya gue bajunya compang camping, rambutnya gimbal kaya bulu domba kampung dan giginya kuning kaya yang baca (bakar bukunya). Dosen-dosennyapun beraneka ragam, ada yang biasa kita jaman SMA, ada juga yang baik banget, ada juga yang uang banget, ada juga yang gaul banget ah pokoknya beraneka satwa ada di sana (ups).

Galih Maulana Septian, 28 Agustus 2013


0 Curcolll:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...