Rabu, 28 Agustus 2013
Diketik Oleh si....
galihmaulanas
jam..........
10.24
Label:
Anak-anak,
Curhat,
Dewasa,
Remaja,
Standar
Setelah
gue semakin dewasa dan semakin gembrot, akhirnya gue lulus sekolah, gue lanjut
kuliah di kota kembang kempis, Bandung. Di sini bener-bener berbeda sob, liar,
kaya di jungle gitu, gue harus bertahan hidup sendiri di sini, nyari makan
sendiri, tidur sendiri, mandi sendiri, ee sendiri, pokoknya segalanya sendiri.
(ironis keempat). Pertama kali masuk kuliah gue merasa menjadi orang paling oon
di sini, jelas aja, dulu hidup gue serba kedesa-desaan dan sekarang harus
berlaga kekota-kotaan, di kuliah ini banyak hal baru yang gue dapet selain
materi perkuliahan, belajar di kampus beda jauh sama waktu kita di sekolah,
kalau di sekolah kita terpatok harus masuk jam tujuh pagi, kalau di perkuliahan
ini jadwalnya seenak mereka, kadang ngasih jadwal yang beneran tanggung banget
sob, coba aja lo banyangin misalnya kuliah dengan sembilan belas SKS, tapi
jadwalnya itu hanya hari senin dan hari sabtu doang, gila kan? Jadi untuk
hari-hari lainnya gue pake apa? untung gue orangnya gaul jadi gue pake tuh
jadwal kosong buat hibernasi beberapa hari, dan semakin bengkaklah gue, ada
juga jadwal yang gak kalah nanggung, contoh lagi misalnya sama kaya yang tadi
sembilan belas SKS, dan lo dapet jadwalnya satu-satu tiap hari, betapa kesalnya
itu sob, jadi gak ada waktu buat pulang kampung deh, awal-awal masuk
universitas adalah bencana besar bagi gue sob, tentunya dengan adanya ospek
ini, dan gak tanggung-tanggung ada tiga kali ospek, yang pertama ospek dari
Universitas itu bisa tiga hari, ada juga dari Fakultas dan Jurusan, gue tadi
bilang menderita karena gue orang yang paling mencolok di sana, gimana gak
mencolok badan gue sebesar kuda nil hamil gitu, ya hasilnya gue jadi bahan
siksaan kakak kelas, tapi sebenernya itu bukan masalah yang baru bagi gue
karena tiap kali masuk instansi apapun gue selalu menjadi bahan penyiksaan
(ironis kelima), untungnya gue tipikal orang yang supel, supel ya bukan super
karna gue bukan super hero dan bukan merk rokok, jadi banyak punya temen, mau
itu temen cewe, cowo, atau bencong sekalipun, gue disukai banyak orang karena
kesupelan gue ini, tapi kadang-kadang gue juga sensitif, agresif, karismatik,
rematik, gotik, dan taik (maaf). Kuliah gue sih standar-standar aja, gak begitu
bego, gak begitu pinter juga, ya cukuplah dapet nilai C, nah! Ngomong-ngomong
masalah nilai, ini juga beda jauh sama waktu gue SMA dulu, nilainya
diperkuliahan ini hanya ada lima, A, B, C, D, dan E, A untuk nilai 4, B untuk nilai 3, C untuk
nilai 2, D untuk nilai 1 dan E untuk nilai badan gue, (bulet maksudnya). Kalian
penasaran gak gue masuk Fakultas dan Jurusan apa? pasti dong!, gue masuk
Fakultas Keguruan dan Jurusan Caheum-Ledeng, bohong ding, gue ngambil jurusan
Bahasa Indonesia, jadi intinya gue mau jadi guru bahasa Indonesia, keren ya
gue? Kenapa gue ngambil keguruan, karena menurut nyokap gue buat nyari kerja
nantinya akan lebih gampang kalau jadi guru dan karena gue juga dulu terlalu
galau untuk memikirkan mau dilanjutin kemana, ya gue terima-terima aja dengan
lapangan dada. Back to Nature (itu game favorite gue!), kuliah di fakultas
keguruan ini ternyata tidak seenak yang gue pikirkan, karena gue kira di kuliah
manapun gue bisa memakai pakaian yang bebas dan sedikit nyeleneh, tapi di sini
gue gak bisa kaya gitu, gue harus berpakaian sesopan mungkin, ya iyalah gue kan
calon pendidik, masa calon pendidik yang ganteng kaya gue bajunya compang
camping, rambutnya gimbal kaya bulu domba kampung dan giginya kuning kaya yang
baca (bakar bukunya). Dosen-dosennyapun beraneka ragam, ada yang biasa kita
jaman SMA, ada juga yang baik banget, ada juga yang uang banget, ada juga yang
gaul banget ah pokoknya beraneka satwa ada di sana (ups).
Galih Maulana Septian, 28 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Curcolll:
Posting Komentar